Meraih Rupiah Dikala Kuliah
Ita Purnama Sari (dok pribadi) |
genggamlah peluang selagi ia menghampirimu, tak perlu menunda, tak perlu menunggu untuk berusaha karena kita bisa mulai dari hal kecil.
By : Ita Purnama Sari
Narasumber : Mas Ika (dok pribadi) |
Kegiatan ekonomi merupakan mata rantai dari konsumsi dan distribusi. Kegiatan produksi menghasilkan barang dan jasa kemudian dikonsumsi oleh konsumen. Tanpa produksi maka kegiatan ekonomi akan berhenti, begitu sebaliknya.
Pada prinsipnya kegiatan produksi terkait seluruhnya dengan syari’at Islam, dimana kegiatan produksi harus sejalan dengan tujuan konsumsi itu sendiri.
Dan Dengan kemajuan tekhnologi, informasi dan komunikasi sekarang ini, tidak ada istilah buat seseorang untuk terhalang dalam melakukan suatu usaha.
Berawal dari kisah seorang pengusaha kopi yang terkenal masih muda namanya adalah mas ika, ia adalah seorang mahasiswa yang berusia 25 tahun belum menikah yang sudah mengalami banyak rintangan demi kelangsungan hidupnya, ia menceritakan tentang susahnya mencari pekerjaan dan mendapatkan uang ditengah pandemi saat ini.
Meskipun begitu, perjalanan hidup terus dijalani dengan kemampuan yang ada, yang saya lihat dari mas Ika ini adalah seseorang yang sangat bekerja keras, ia tidak pernah merasa letih ataupun lelah walaupun kegagalan selalu datang kepadanya
Dan pada suatu ketika, dia berinisiatif untuk membuat usaha sampingan diwaktu sela kuliahnya dan saya lihat ini adalah suatu niat yang sangat baik akan tetapi terkendala dengan modal, namun demikian perjuangannya dalam berwirausaha tidak sampai disana, ia dengan keberanian dan juga kepercayaan dirinya sudah bisa membuat usaha kecil-kecilan bersama dengan saudaranya.
Ia mengaku bahwa modal tidak selalu jadi penghalang untuk berusaha akan tetapi tekad dan keberanian dalam mempertahankan atau mengembangkan usaha tersebut lah yang bisa merealisasikan segalanya.
nah, pada tanggal 15 maret 2021 terlaksanalah apa yang menjadi targetnya untuk membuat usaha yang bermula dari usaha kecil-kecilan yakni menyediakan Aneka Macam Minuman, mulai dari Es kopi original, cofucino, es kopi susu vanila, Tubruk, dan masih banyak lainnya Yang berlokasi di perempatan Desa Pengembur Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah.
Pada saat bulan ramadhan kemarin saya perhatiin jualannya selalu ramai, setiap hari warga berbondong-bondong datang ke tempatnya untuk menikmati segelas kopi dan kopinya selalu jadi buruan sebagai menu untuk berbuka puasa.
Mas Ika ini bisa dikatakan orang yang sangat cerdas, ia selalu mempunyai kreasi-kreasi baru untuk mengembangkan usahanya agar lebih besar lagi karena mengingat persaingan para Pelaku ekonomi saat ini cukup kuat.
Setiap harinya ia bersama dengan saudaranya stand by di pinggir jalan sembari menunggu pembeli yang datang, penghasilan yang ia dapatkan perhari kurang lebih 500 ribu rupiah yang modalnya dulu hampir 1 juta dari mesin pencetakan kopinya sampai dengan gerobaknya.
Tidak hanya kopi saja yang di sajikan, namun ada banyak menu lain yang bisa kita nikmati dari harga 5 ribu rupiah sampai dengan 8 ribu rupiah. Dan kini Usahanya juga sudah mempunyai nama khusus yaitu *Saudara coffee* .
Baca Juga : Secercah Asa Dipinggir Gang
Selain itu kopi dari mas Ika ini sudah banyak diminati karena tampilannya yang begitu unik, yang mulanya kopi terasa hangat namun kali ini kopi dalam varian dingin dan rasanya jauh lebih enak dari kopi-kopi biasanya. Tetepi beda lagi kalau sedang musim hujan, mungkin tidak banyak orang yang akan membeli sebab cuacanya dingin.
Namun mas ika selalu berharap akan ada ide-ide yang bisa membuat jualannya tetap laris. Ia tidak pernah memikirkan untuk berhenti berusaha, namanya juga hidup kan, pasti ada kalanya kita untung dan ada kalanya kita rugi. Begitu yang di katakan olehnya.
Dengan demkian Mas Ika yang tidak hanya berjualan secara offline saja namun ia juga memasarkannnya lewat media sosial. Saking larisnya, Saya perhatikan, mas ika ini cukup membuat saya kagum karena semangatnya yang harus bolak balik ke tempat jualannya dengan rumah konsumen, dan karena saudaranya sedang menjadi mahasiswa baru yang sibuk akan tugas-tugasnya dan kini ia harus bekerja sendirian dengan semangat yang terus ada.
Saya mengamati perjalanan bisnis dari mas Ika ini cukup membuat saya terinspirasi, dari kegigihannya, semangatnya, dan juga keikhlasannya.
Dan saya cukup meneliti, bahwa mas Ika ini sangat menikmati dan mensyukuri pekerjaannya ini, ia terus menjalani bisnisnya sembari mengisi tanggung jawabnya sebagai seorang mahasiswa.
Mas ika ini tidak pernah memikirkan keuntungan yang besar, ia hanya berharap usahanya bisa berjalan dengan lancar dan dapat meringankan beban-beban orang tua serta untuk biaya kuliahnya yang tinggal sebentar lagi.
Tiga bulan yang sudah berlalu, dan kini usahanya semakin maju, tempat jualannya merebak semakin luas Dan tidak hanya itu Mas ika yang kini juga sudah menempuh skripsi, dan semoga bisa istiqomah dalam menjalankan usahanya ya.
Dari sekilas cerita diatas dapat disimpulkan bahwa dengan berusaha kita tidak hanya menghidupi diri kita sendiri, tetapi juga menghidupi orang- orang yang ada dalam tanggung jawab kita, dan bahkan bila kita sudah berkecukupan kita bisa memberikan sebagian dari hasil usaha kita guna menolong orang lain yang memerlukan. Sukses dan semangat terus ya Mas Ika, saya bangga menjadi penulis ceritamu.
Penulis : Ita Purnama Sari, Mahasiswa EI Universitas NU NTB
Narasumber : Mas Ika
Comments
Post a Comment
Berkomentarlah sewajarnya, dan berikan kritik serta saran dengan bahasa yang sopan. Terima Kasih