ANGKRINGAN ADMA DI PUNCAK KABUL

Angkringan
Mbak Titil (Narasumber), Siti Juliani (Mahasiswa FE UNU NTB)

 

kalau punya mimpi jalankan, eksekusikan. Jangan ditunda karena waktu tak akan pernah bertambah namun semakin berkurang


Seperti quote diatas, menunda waktu untuk mencoba berusaha malah akan membuat waktu itu semakin habis hingga akhirnya impian itu pun tak dapat di gapai. Bermula dari sana akhirnya mbak titil dan mas adi pemilik angkringan ini memberanikan diri mencoba berusaha untuk membuka sebuah angkringan sederhana ditempat yang biasanya ramai dikunjungi.

            Ya, membuka usaha tidak hanya perlu modal namun juga harus jeli melihat peluang terlebih diera modern seperti sekarang ini. Dan karena kebetulan mbak titil dan mas adi pemilik angkringan yang ia beri nama adma ini terletak didesa wisata tepatnya di Desa Kabul, Praya Barat Daya, Lombok Tengah.

            Terpaut usia yang tak beda jauh yakni mbak titil (mala) 27 tahun sedangkan suaminya berusia 28 tahun. Memiliki latar belakang pendidikan yang berbeda tak membuat pasangan yang sudah memiliki satu orang putri ini mengedepankan ego masing-masing.

Baca Juga :  Dari Bisnis Sembako, Merubah Hidup Keluarga ku

      Oh ya, angkringan adma yang sangat baru sekali berdiri ini yakni pada tanggal 3 maret 2021 kemarin dituturkan mas adi angkringan yang awalnya bermodalkan 10 juta ini sudah bisa mendapatkan omset yang terbilang cukup lah yakni dikisaran Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu per hari.

            Diangkringan mas adi dan mbak titil yang buka mulai jam 7 pagi hingga jam 12 malam ini terdapat berbagai macam makanan mulai dari yang kekinian yakni boba, gorengan, kopi dan lainnya yang dihargai mulai dari Rp 5000 sampai dengan Rp 7000 murah kan?.

            Mbak titil merupakan salah satu mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama NTB sedangkan suaminya hanya lulusan SMA. Selain sebagai seorang mahasiswa mbak titil juga merupakan seorang guru PAUD, nampaknya wanita semakin didepan ya?.

Sebelum membuka angkringan adma yang dituturkan mas adi nama angkringan tersebut ia ambil dari singkatan namanya dan sang istri yakni adi dan mala, mbak titil begitu iya dipanggil merupakan seorang pedagang online dari tahun 2016 - 2019 namun karena hasil yang tak mencukupi kebutuhan sehari-hari memutuskannya untuk berhenti sebagai pedagang online shop.

            Untuk menarik perhatian pelanggan yang nota bene adalah anak-anak remaja diangringannya juga terdapat WI-FI, disana juga disediakan tempat karaoke serta berlatarkan pemandangan indah khas puncak dengan ditemani segelas kopi panas.

            Sejatinya manusia hanyalah berusaha sementara hasilnya hanya Allah yang menentukan, karena tak ada orang sukses sebelum merasakan kesusahan jadi jangan patah semangat gapai cita-citamu, walaupun angkringan tersebut masih sangat baru didirikan dengan semangat dan kerja keras insya allah akan mendapatkan hasil yang maksimal. Jangan lupa mampir ya keangkringan adma dipuncak Kabul.


Penulis : Siti Juliani, Mahasiswa FE UNU NTB

Editor : Hamzan Wadi


           

           

 

            

 

Comments