Meleman Tradisi Unik Malam Ke 21 Ramadhan Di Lombok
Peleman, (foto dok pribadi) |
Assalamualaikum Wr Wb
teman-teman ada yang tau enggak kalau di Lombok ada tradisi unik setiap malam ke 21 ramadhan Lho namanya adalah tradisi meleman/peleman.
Pada malem ke 21 bulan ramadhan itu, masyarakat lombok yang merayakan dan melestarikan tradisi meleman ini akan menylakan pelemannya dimalam itu juga.
Ada juga yang menyalakan peleman pada malam ke 25 atau 27 pada bulan ramadhan
Dari tadi ngomong peleman mulu, sebenarnya apa sih peleman itu?
Peleman merupakan lilin alami yang dibuat dari buah jarak yang ditumbuk sampai halus bersama dengan kapas.
Buah jarak yang sudah ditumbuk tadi, kemudian dililitkan pada lidi yang terbuat dari bambu.
Sekilas bentuknya mirip sate lilit namun memanjang dan sedikit lebih kecil daripada sate lilit.
fungsi kapas pada peleman ini adalah untuk memberikan serat sehingga buah jarak yang ditumbuk dapat menempel dengan baik. Selain itu, dengan adanya kapas maka lilin atau peleman ini bisa menyala lebih lama.
uniknya lagi jarak atau peleman ini tidak boleh diambil sebelum nyala apinya padam dengan sendirinya, menurut penuturan orang tua hal itu adalah pamali.
disetiap rumah, ketika ada yang menyalakan peleman nya maka akan berteriak dengan kata-kata seperti berikut
"meleman, nyelikur, meleman nyelikur" (nyelikur/selikur dalam bahasa sasak artinya 21).
kata yang sama akan terus diucapakan sampai orang yang menyalakan peleman tadi selesai meletakannya di tempat-tempat yang sudah ditentukan. Seperti, rumah, gerbang, sumur, lumbung padi, dan juga ditempat penyimpanan beras.
akan tetapi kalau masyarakat yang merayakan memiliki hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing dan lain-lain, maka peleman juga akan diletakan di depan pintu kandang dengan cara lidi yang tersisa pada lilin peleman tadi akan ditancapkan ketanah untuk menghindari hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran.
hal diatas dilakukan semata-mata ada tujuannya, namun tujuan pastinya penulis kurang tahu yang jelas menurut orang tua zaman dulu meleman atau peleman ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan mengaharapkan rezeki yang melimpah dari Allah SWT.
lestarikan apa yang telah diwariskan nenek moyang kita jangan sampai kita lupa walaupun diera serba digital seperti sekarang ini. Satu hal yang harus kita ingat kita lahir dan besar dikelilingi adat-istiadat, tradisi, sopan santun dan segala aturan baik yang berlaku pada masyarakat demi keselamatan kita didunia dan akhirat.
sampai disini dulu artikel kali ini dan see you next topic Assalamualaikum wr wb.
Comments
Post a Comment
Berkomentarlah sewajarnya, dan berikan kritik serta saran dengan bahasa yang sopan. Terima Kasih