Presean, Tradisi Adu Ketangkasan Pria Tangguh Suku Sasak
hay orang yang rajin membaca, terima kasih telah meluangkan waktunya untuk membaca. Semoga bermanfaat ya dan menambah wawasan kita.
penulis akan selalu memberikan hal-hal baru yang mungkin sudah banyak yang mengetahuinya tapi tidak menutup kemunginan juga sedikit yang mengetahuinya.
pada artikel kali ini dan mungkin seterusnya penulis akan mengangkat berbagai tradisi dan budaya adat atau kebiasaan masyarakat Indonesia pada umumnya.
PRESEAN
presean merupakan tradisi atau seni bela diri, atau adu ketangkasan yang berkembang di masyarakat suku sasak Lombok. seni adu ketangkasan ini dimainkan oleh dua orang pria yang disebut pepadu.
tradisi ini dilakukan dengan cara saling pukul, dengan menggunakan penjalin yang terbuat dari rotan yang panjangnya sekitar 1,5 meter.
selain penjalin tadi, untuk menangkal serangan lawan ada prisai yang dipakai. Dalam bahasa sasak prisai ini disebut ende bentuknya segi empat memiliki ukuran sekitar 40x60 cm terbuat dari kulit sapi.
tradisi saling pukul ini merupakan acara yang tak kalah menghebohkan dari acara sepak bola. penggemarnya datang dari berbagai daerah di Lombok terutama para pria yang tak mau ketinggalan untuk menyaksikannya.
kapan acara ini pertama kali dilakukan? penulis juga tidak tau, yang jelas tradisi saling pukul ini merupakan tradisi turun temurun mungkin dari ratusan atau puluhan tahun lalu.
banyak cerita atau mitos terkait presean ini, ada yang bilang untuk menguji ilmu kanuragan yang dimiliki. Karena pada umumnya masyarakat zaman dahulu masih menggunakan ilmu kanuragan untuk menjaga pertahanan desa. mungkin karena sebab itu tradisi ini ada hingga sekarang.
pada saat acara presean ini dilakukan, biasanya diiringi musik yang bernuansa perang juga dilakukan ditempat terbuka seperti lapangan.
apakah tidak sakit? penulis juga kurang tau ya, karena penulis sendiri tidak berani melakukannya. yang jelas jika ada pepadu atau pria yang ikut presean, kebanyakan yang penulis lihat terdapat bekas pukulan disekujur tubuhnya sampai ada juga yang berdarah.
tapi tenang ini tidak menjadi masalah, karena memang dengan kemauan sendiri tanpa paksaan siapapun. didalam lingkaran orang banyak yang menontonnya bukan cuma mereka berdua didalam lingkaran itu, tapi juga ditemani wasit yang tugasnya melerai.
bagian yang tidak boleh dipukul dalam presean ini adalah tubuh bagian bawah dan hanya boleh memukul bagian atas tubuh.
demikian artikel kali ini semoga bermanfaat, jangan lupa angkat dan promosi kearifan lokal Indonesia, see you next topic
Ketangkasan memang hal yang paling diutamakan dalam seni dan keterampilan
ReplyDeleteya kak, tapi tidak sedikit juga yang kena pukul
Delete